Mempertahankan keseimbangan bakteri yang sehat di vagina sangat penting untuk kesehatan reproduksi secara keseluruhan. Vaginosis bakterial (BV) adalah kondisi umum yang menyebabkan keputihan abnormal dan bau tidak sedap yang membuat banyak orang mencari pertolongan medis.
Komposisi bakteri di vagina terus berubah karena berbagai faktor seperti pubertas, menarche (menstruasi pertama), kehamilan, dan menopause, serta fluktuasi hormonal. Namun, flora vagina berfungsi untuk menjaga keseimbangan, melindungi dan meningkatkan kesuburan sebelum dan selama masa reproduksi, serta membantu menjaga kesehatan tubuh sepanjang hidup.
Jenis bakteri yang paling umum ditemukan di vagina yang sehat adalah Lactobacillus yang membentuk sekitar 70% bakteri vagina. Selama masa reproduksi, mungkin terdapat sebanyak 10 juta bakteri ini dalam setiap gram cairan vagina pada titik-titik tertentu dalam siklus menstruasi. Lactobacilli ada dalam berbagai spesies dan juga ditemukan dalam sistem pencernaan dan saluran kemih, seperti di dalam yogurt. Bakteri ini dan lainnya menghasilkan hidrogen peroksida dan asam laktat sebagai produk sampingan dari pencernaan mereka, yang membantu menjaga pH rendah vagina yang sehat (lingkungan yang sedikit asam) dan mencegah pertumbuhan berlebih dari mikroba lainnya.
Apa itu Bakterial Vaginosis (BV)?
Vaginosis bakteri (BV) terjadi ketika keseimbangan normal bakteri vagina terganggu oleh pertumbuhan berlebih dari bakteri anaerob yang tidak membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Penyebab paling umum dari BV adalah jenis bakteri yang disebut Gardnerella. Proses pencernaan bakteri ini menghasilkan produk sampingan dan perubahan lingkungan yang berbeda yang dapat mengakibatkan gejala seperti bau amis atau tidak sedap, gatal, tidak nyaman, dan pembengkakan. BV juga dapat melemahkan lendir pelindung vagina, meningkatkan risiko infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan klamidia.
Meskipun BV biasanya tidak menimbulkan komplikasi kesehatan, BV yang tidak diobati terkadang dapat menyebabkan penyakit radang panggul, infeksi setelah operasi ginekologi, serta komplikasi kehamilan seperti keguguran dan kelahiran prematur. Dampak BV yang paling signifikan seringkali bersifat emosional dan sosial, terutama bagi mereka yang mengalami BV berulang. Gejala dapat mempengaruhi harga diri dan aktivitas seksual, dan dapat menyebabkan perasaan malu dan menjadi "kotor" atau "di luar kendali".
Seberapa umum bakterial vaginosis?
Vaginosis bakteri (BV) adalah penyebab paling umum dari keputihan dan bau yang tidak normal pada orang yang mencari perawatan medis di AS. Diperkirakan sekitar 3 dari 10 orang di AS memiliki BV pada waktu tertentu, walaupun banyak dari kasus tersebut tidak menunjukkan gejala (84% tidak memiliki gejala vagina). Prevalensi BV bervariasi di antara kelompok demografis yang berbeda dan dikaitkan dengan faktor sosiodemografis seperti ras, etnis, pendidikan, dan pendapatan.
Apa penyebabnya?
Penyebab vaginosis bakterial belum sepenuhnya dipahami, namun diketahui bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko berkembangnya kondisi tersebut. Ini termasuk douching, perdarahan tidak teratur atau berkepanjangan, aktivitas seksual, dan penggunaan alat kontrasepsi tertentu. Mungkin juga faktor internal seperti antibiotik atau diet, serta faktor eksternal seperti sabun atau air mani, dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri di vagina dan berkontribusi pada perkembangan BV. Namun, tidak diketahui mengapa beberapa orang lebih mungkin mengalami BV berulang dalam situasi tertentu sementara yang lain tidak. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami penyebab kondisi ini.
Menjadi aktif secara seksual telah dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan vaginosis bakteri. Di Amerika Serikat, sekitar 85% orang yang mengidap BV aktif secara seksual. Perilaku spesifik yang dapat meningkatkan risiko BV termasuk memiliki pasangan seksual baru atau berganti-ganti, tidak menggunakan kondom selama aktivitas seksual, melakukan hubungan seks vaginal, dan melakukan seks anal sebelum seks vaginal tanpa menggunakan kondom.
Pencegahan dan Pengobatan
Keseimbangan bakteri di vagina bisa kembali normal dengan sendirinya. Untuk mencegah vaginosis bakteri, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi faktor risiko Anda. Ini termasuk menggunakan kondom, menghindari douching, menjauhkan sabun dari vulva dan vagina Anda, menghindari produk beraroma atau wangi di area tersebut, dan membatasi penggunaan mandi busa. Namun, dalam beberapa kasus, gejala BV akan menetap atau berulang dan memerlukan pengobatan.
Pilihan pengobatan dapat berupa antibiotik, antiseptik, obat untuk mengembalikan keasaman vagina, dan probiotik. Beberapa perawatan tersedia tanpa resep, sementara yang lain memerlukan resep. Jika Anda mengalami BV berulang, melacak gejala Anda dan mendiskusikan potensi pemicunya dengan penyedia layanan kesehatan Anda akan sangat menolong. Umum bagi BV untuk muncul kembali setelah perawatan, dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengembangkan perawatan jangka panjang yang lebih efektif.
Membatasi faktor risiko setelah pengobatan dapat membantu mengurangi risiko kekambuhan. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran tentang BV dan membicarakannya dengan pasangan dan teman Anda untuk mengurangi stigma dan stres yang terkait dengan kondisi tersebut.